Selasa, 23 Januari 2018

LAPORAN MUSIUM PERTIWI

LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSIUM PURNA BAKTI PERTIWI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester II
Mata kuliah : Ilmu Geografi dan Pelestarian Lingkungan Dalam PIPS









Disusun oleh :

Agus Priyanto
(2012150130)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2013





KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan HidayahNYA saya dapat menyelesaikan Tugas Mandiri ini dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu tugas Psikologi Pendidikan .
saya menyadari bahwa keterbatasan dan kesediaan materi masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki maka dari itu, saya mengharapkan himbauan agar Tugas Mandiri  yang saya buat ini menjadi lebih baik dan lebih membangun untuk kedepannya.
Maka dari itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Suratmin, selaku Dosen mata kuliah Ilmu Geografi dan pelestarian linkungan dalam PIPS  yang telah memberikan bimbingan kepada saya.
Demikianlah dalam penyusunan Tugas Mandiri ini dan saya menyadari bahwa Tugas  Mandiri  ini masih  jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan semoga Tugas Mandiri ini dapat meningkatkan pengetahuan kita.



Pamulang,  April 2013
Penulis








DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang dan Masalah.............................................................. 1
B.     Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.      Sejarah museum purna bakti pertiwi.................................................. 2
B.       Tata ruang museum purna bakti pertiwi ............................................ 3

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................... 8












BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Pembuatan Laporan
   Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud untuk mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupanya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Dalam era globalisasi kita semua diharapkan terus berusaha untuk meningkatkan sumber daya yang handal dan berkualitas yang mampu bersaing secara efektif.
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dosen pembimbing mendorong kami para mahasiswa untuk belajar diluar ruangan dengan cara kunjungan ke Museum Purna Bhakti Pertiwi sehingga supaya kita tidak lupa akan sejarah- sejarah sebelum kita ada sampai kita ada di muka bumi ini, meskipun zaman sudah berubah 1800 nmun selayaknya menjaga dan melestarikan kebudayan dan sejarah yang telah dibuat oleh orang-orang terdahulu dengan cara mengunjungi museum tersebut.

B.  Tujuan Pembuatan Laporan
1.      Untuk menambah wawasaan
2.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah geografi
3.      Untuk mengetahui isi dari museum purna bakti pertiwi






BAB II
DESKRIPSI OBJEK KUNJUNGAN

A.    Sejarah Museum Purna Bakti Pertiwi

Museum Purna Bhakti Pertiwi didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, sebagai ungkapan rasa syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Penghargaan yang tinggi atas dukungan masyarakat Indonesia dan Mancanegara kepada Bapak Soeharto.Museum Purna Bhakti Pertiwi ini diresmikan pada tanggal 23 Agusutus 1993 oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-2  H.M. Soeharto, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, penggagas pendirian museum ini. Luas bangunan museum 25.095 Meter Persegi di atas tanah seluas 19,73 hektar.
Gagasan mendirikan museum dengan konsep tumpeng tersebut disampaikan kepada Ir. Franky du Ville, IAI untuk menyiapkan rancangan bangunannya selama 3 tahun, yang pada akhirnya pada tanggal 26 Desember 1987 peletakan batu pertama pembangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi dimulai.
Pembangunan berlangsung selama 5 tahun (tahun 1987 sampai tahun 1992). Proses selanjutnya adalah penataan koleksi, yang berlangsung selama kurang lebih 8  bulan, mulai dari bulan Desember 1992 sampai dengan Agustus 1993.
Museum Purna Bhakti Pertiwi menyimpan beraneka ragam koleksi.Sebelumnya, sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Bapak Soeharto.Kemudian, Ibu Tien Soeharto menyadari bahwa pengalaman hidup Bapak Soeharto bukanlah hanya milik keluarga.Bapak Soeharto adalah milik Bangsa Indonesia.Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cenderamata yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai.Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum.
Cenderamata tersebut sebagai ungkapan tali persahabatan dari berbagai negara, dari teman, kerabat ataupun rakyat biasa.Karena itu Ibu Tien Soeharto ingin membuat suatu wadah yang berupa museum yang berfungsi sebagai penghimpun, merawat, meneliti dan dokumentasi dari seluruh cenderamata atau penghargaan tersebut.
Namun, museum yang akan dibangun tersebut tentunya juga memiliki fungsi sebagai bukti eksistensi historis tentang peranan dan perjuangan Bapak Soeharto dalam keterlibatan bagi perjalanan bangsa Indonesia sejak dari merebut, menegakkan, membela dan mengisi kemedekaan.

B.     Tata Ruang Museum Purna Bakti Pertiwi
Museum Purna Bhakti Pertiwi disambut dua patung Panyembrama, patung selamat datang.Patung karya seniman Dewa Made Windia sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana ini, terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 sentimeter.Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat.
Secara garis besar bangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi terdiri dari bangunan utama, penunjang, tata luar ruang, graham lukisan. Bangunan utama seluas kurang lebih 25.000 Meter Persegi yang terdiri :

1.    Ruang Perjuangan





Ruang perjuangan terdiri dari dua lantai.Lantai pertama berupa ukiran dinding yang menceritakan riwayat kehidupan Bapak Soeharto dari lahir sampai beliau menjabat presiden.Lantai ke dua berisi koleksi foto – foto dokumenter, dan lain – lain.
Di  tengah ruang terdapat ukiran – ukiran Rama dari pohon sawo kecik yang berasal dari Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur. Ukiran tersebut merupakan peninggalan Epik Ramayana yang menceritakan kisah perjuangan Sri Rama dalam menumpas angkara murka. Makna dari kisah tersebut adalah kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan.

2.    Ruang Utama
Ruang Utama terdapat benda koleksi berupa cendramata baik dari dalam maupun luar negeri.kolesi yang saya amati :
Ø  Kijang bercinta
Yang dibuat oleh made budiasa dari bahan kayu kamboja yang berumur +100 tahun dan pada bagian tertentu telah dimakan rayap shingga menimbulkan kary seni yang cukup indah
Ø  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVpYGOZYg_CFuv5Mf5OQXSZwRcgsWG9IBOVfxHdRPi8Z4gYUCL3qD3L1fW-JuWyqQIRwZcEu4304mtG5w8xjIEhdtzY1-ZxwJbgG45Opms8IZzzikzq35UaNdcAp4UIr3sZNAzbPr__Xjd/s320/DSC03194.JPGReplika Kapal Pesiar Sembilan Naga
Kapal Tiongkok ini terbuat dari batu giok Nephirte yang berasal dari provinsi Singkiang-Tiongkok diperkirakan dibuat pada XX-an.sebagai replika kapal di jaman :
·  Dinasti Qin (221-206 BC)
·  Dinasti Sui (581-618 AD)
·  Dinasti Tang (618-906 AD)
·  Dinasti Sung (906-1279 AD)
Pada haluan terdapat sembilan naga yang melambangkan kebesaran kaisar dan digunakan oleh kaisar-kaisar untuk bertamasya. Dibuat dari sebuah batu giok beratnya ± 29 ton.

3.    Ruang Khusus
Ruang khusus terdiri dari dua lantai, ruang ini menyimpan tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Bapak Soeharto, baik dari pemerintah Republik Indonesia maupun luar negeri.
 






4.    Ruang Perpustakaan
 Perpustakaan Museum Purna Bakti Pertiwi merupakan unit kerja diMPBP yang menyelenggarakan kegiatan layanan perpustakaan dan informasi bagi masyarakat, terutama para pelajar, mahasiswa dan peneliti. Perpustakaan MPBP memili peran dan fungsi sebagai wahana pendidikan yang berorientasi pada pencerdasaan masyarakat.
Museum Purna Bhakti Pertiwi mempunyai perpustakaan yang menyimpan 40.000 buah buku, majalah, dan album dalam berbagai ilmu pengetahuan.Lantai pertama berfungsi sebagai ruang baca dan tempat majalah, sedangkan ruang ke dua berfungsi sebagai tempat menyimpan buku.

5.    ASTHABRATA
Ruang  asthabrata terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdiri tentang 8 besar kepemimpinan yang  dikenal “ Asthabrata “. Delapan asas kepemimpinan yang digambarkan melalui peraga wayang dengan lakon Wahyu Sri Makutha,
AJARAN ASTHABRATA pada awalnya merupakan ajaran yang diberikan olah Rama kepada Wibisana. Ajaran tersebut terdapat dalam Serat Rama Jarwa Macapat, tertuang pada pupuh 27 Pangkur, jumlah baitnya ada 35 buah. Pada dua pupuh sebelumnya diuraikan kekalahan Rahwana dan kesedihan Wibisana. Disebutkan, perkelahian antara Rahwana melawan Rama sangat dahsyat. Seluruh kesaktian Rahwana ditumpahkan dalam perkelahian itu, namun tidak dapat menendingi kesaktian Rama. Ia gugur oleh panah Gunawijaya yang dilepaskan Rama. Melihat kekalahan kakaknya, Wibisana segera bersujud di kaki jasad kakaknya dan menangis penuh kesedihan.
Rama menghibur Wibisana dengan memuji keutamaan rahwana yang dengan gagah berani sebagai seorang raja yang gugur di medan perang bersama balatentaranya. Oleh Rama, Raden Wibisana diangkat menjadi Raja Alengka menggantikan Rahwana. Rama berpesan agar menjadi raja yang bijaksana mengikuti delapan sifat dewa yaitu Indra, Yama, Surya, Bayu, Kuwera, Brama, Candra, dan Baruna. Itulah yang disebut dengan Asthabrata diantaranya :
1.        Sang Hyang Indra adalah Dewa Hujan. Ia mempunyai sifat menyediakan apa yang diperlukan di bumi, memberikan kesejahteraan dan memberi hujan di bumi.
2.      Sang Hyang Yama adalah Dewa Kematian. Ia membasmi perbuatan jelek dan jahat tanpa pandang bulu.
3.        Sang Hyang Surya adalah Dewa Matahari. Sifatnya pelan, tidak tergesa-gesa, sabar, belas kasih dan bijaksana.
4.        Sang Hyang Candra adalah Dewa Bulan, ia selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa saja.
5.      Sang Hyang Bayu adalah Dewa Angin. Ia bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan. Segala perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat diketahui olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan sekaligus memberikan kesejahteraan yang dilaluinya.
6.    Sang Hyang Kuwera adalah Dewa Kekayaan. Sifatnya ulet dalam berusaha mengumpulkan kekayaan guna kesejahteraan warga masyarakatnya. Ia sebagai penyandang dana.
7.        Sang Hyang Baruna adalah Dewa Samudera. Sifat Samudera bisa menampung seluruh air sungai dengan segala sesuatu yang ikut mengalir di dalamnya. Namun samudera tidak tumpah. Hyang Baruna seperti samudera bisa menampung apa saja yang jelek ataupun baik. Ia sabar dan berwawasan sangat luas, seluas samudera.
8.   Sang Hyang Brama adalah Dewa Api . sifat api bisa membakar menghanguskan dan memusnahkan benda apa saja. Ia pun dapat memberikan pelita dalam kegelapan Hyang Brama seperti api bisa membasmi musuh dan segala kejahatan sekaligus bisa menjadi pelita bagi manusia yang sedangdalam keadaan kegelapan.
Kalau dirangkum amanat asthabrata yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin itu sebagai berikut : Dapat memberikan kesejukan dan ketentraman kepada warganya: membasmi kejahatan dengan tegas tanpa pandang; bersifat bijaksana, sabar , ramah dan lembut; melihat, mengerti dan menghayati seluruh warganya; memberikan kesejahteraan dan bantuan dana bagi warganya yang memerlukan; mampu menampung segala sesuatu yang datang kepadanya, naik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan; gigih dalam mengalahkan musuh dan dapat memberikan pelita bagi warganya. Ajaran ini tetap relevan bagi para pemimpin kita hingga kini sampai ke masa depan.








BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Dari data – data yang penulis peroleh, Penulis menyimpulkan inti dari sejarah Museum Purna Bhakti Pertiwi, diantaranya
1.      Mengetahui sejarah bapak presiden soeharto
2.      Mengengetahui sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar