LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSIUM PURNA BAKTI
PERTIWI
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Semester II
Mata
kuliah : Ilmu Geografi dan Pelestarian Lingkungan
Dalam PIPS
Disusun oleh :
Agus
Priyanto
(2012150130)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan HidayahNYA saya dapat
menyelesaikan Tugas Mandiri ini dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu tugas
Psikologi Pendidikan .
saya menyadari bahwa
keterbatasan dan kesediaan materi masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
maka dari itu, saya mengharapkan himbauan agar Tugas Mandiri yang saya buat ini menjadi lebih baik dan
lebih membangun untuk kedepannya.
Maka dari itu dalam
kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Suratmin, selaku
Dosen mata kuliah Ilmu Geografi dan pelestarian linkungan dalam PIPS yang telah memberikan bimbingan kepada saya.
Demikianlah dalam
penyusunan Tugas Mandiri ini dan saya menyadari bahwa Tugas Mandiri ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat saya harapkan semoga Tugas Mandiri ini dapat meningkatkan
pengetahuan kita.
Pamulang, April 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
KATA
PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang dan Masalah.............................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
museum purna bakti pertiwi.................................................. 2
B. Tata
ruang museum purna bakti pertiwi ............................................ 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan Laporan
Pendidikan
adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan
berencana dengan maksud untuk mengubah atau mengembangkan perilaku yang
diinginkan.Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Manusia
membutuhkan pendidikan dalam kehidupanya. Pendidikan merupakan usaha agar
manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Dalam
era globalisasi kita semua diharapkan terus berusaha untuk meningkatkan sumber
daya yang handal dan berkualitas yang mampu bersaing secara efektif.
Untuk
dapat mencapai hal tersebut maka dosen pembimbing mendorong kami para mahasiswa
untuk belajar diluar ruangan dengan cara kunjungan ke Museum Purna Bhakti
Pertiwi sehingga supaya kita tidak lupa akan sejarah- sejarah sebelum kita ada
sampai kita ada di muka bumi ini, meskipun zaman sudah berubah 1800 nmun
selayaknya menjaga dan melestarikan kebudayan dan sejarah yang telah dibuat
oleh orang-orang terdahulu dengan cara mengunjungi museum tersebut.
B. Tujuan Pembuatan
Laporan
1. Untuk
menambah wawasaan
2. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah geografi
3. Untuk
mengetahui isi dari museum purna bakti pertiwi
BAB II
DESKRIPSI OBJEK KUNJUNGAN
A.
Sejarah
Museum Purna Bakti Pertiwi
Museum Purna
Bhakti Pertiwi didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, sebagai ungkapan rasa
syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Penghargaan yang tinggi atas dukungan
masyarakat Indonesia dan Mancanegara kepada Bapak Soeharto.Museum Purna Bhakti Pertiwi ini
diresmikan pada tanggal 23 Agusutus 1993 oleh Presiden Republik Indonesia yang
ke-2 H.M. Soeharto, bertepatan dengan
hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, penggagas pendirian museum ini. Luas
bangunan museum 25.095 Meter Persegi di atas tanah seluas 19,73 hektar.
Gagasan mendirikan museum dengan konsep tumpeng tersebut
disampaikan kepada Ir. Franky du Ville, IAI untuk menyiapkan rancangan
bangunannya selama 3 tahun, yang pada akhirnya pada tanggal 26 Desember 1987
peletakan batu pertama pembangunan Museum Purna Bhakti Pertiwi dimulai.
Pembangunan berlangsung selama 5 tahun (tahun 1987 sampai
tahun 1992). Proses selanjutnya adalah penataan koleksi, yang berlangsung
selama kurang lebih 8 bulan, mulai dari
bulan Desember 1992 sampai dengan Agustus 1993.
Museum Purna Bhakti Pertiwi menyimpan beraneka ragam
koleksi.Sebelumnya, sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien
Soeharto sebagai pendamping setia Bapak Soeharto.Kemudian, Ibu Tien Soeharto
menyadari bahwa pengalaman hidup Bapak Soeharto bukanlah hanya milik
keluarga.Bapak Soeharto adalah milik Bangsa Indonesia.Maka, koleksi barang-barang
pribadi dan cenderamata yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak
ramai.Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum.
Cenderamata tersebut sebagai ungkapan tali persahabatan dari
berbagai negara, dari teman, kerabat ataupun rakyat biasa.Karena itu Ibu Tien
Soeharto ingin membuat suatu wadah yang berupa museum yang berfungsi sebagai
penghimpun, merawat, meneliti dan dokumentasi dari seluruh cenderamata atau
penghargaan tersebut.
Namun, museum yang akan dibangun tersebut tentunya juga memiliki
fungsi sebagai bukti eksistensi historis tentang peranan dan perjuangan Bapak
Soeharto dalam keterlibatan bagi perjalanan bangsa Indonesia sejak dari
merebut, menegakkan, membela dan mengisi kemedekaan.
B.
Tata
Ruang Museum Purna Bakti Pertiwi
Museum Purna Bhakti Pertiwi disambut dua patung Panyembrama,
patung selamat datang.Patung karya seniman Dewa Made Windia sumbangan Ny Siti
Hardiyanti Rukmana ini, terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240
sentimeter.Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk
penyambutan tamu-tamu terhormat.
Secara garis besar bangunan Museum
Purna Bhakti Pertiwi terdiri dari bangunan utama, penunjang, tata luar ruang,
graham lukisan. Bangunan utama seluas kurang lebih 25.000 Meter Persegi
yang terdiri :
1.
Ruang Perjuangan
Ruang perjuangan terdiri dari dua
lantai.Lantai pertama berupa ukiran dinding yang menceritakan riwayat kehidupan
Bapak Soeharto dari lahir sampai beliau menjabat presiden.Lantai ke dua berisi
koleksi foto – foto dokumenter, dan lain – lain.
Di
tengah ruang terdapat ukiran – ukiran Rama dari pohon sawo kecik yang
berasal dari Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur. Ukiran tersebut merupakan
peninggalan Epik Ramayana yang menceritakan kisah perjuangan Sri Rama dalam
menumpas angkara murka. Makna dari kisah tersebut adalah kebaikan akan selalu
mengalahkan kejahatan.
2.
Ruang
Utama
Ruang
Utama terdapat benda koleksi berupa cendramata baik dari dalam maupun luar
negeri.kolesi yang saya amati :
Ø Kijang
bercinta
Yang dibuat oleh
made budiasa dari bahan kayu kamboja yang berumur +100 tahun dan pada bagian
tertentu telah dimakan rayap shingga menimbulkan kary seni yang cukup indah
Kapal
Tiongkok ini terbuat dari batu giok Nephirte yang berasal dari provinsi
Singkiang-Tiongkok diperkirakan dibuat pada XX-an.sebagai replika kapal di
jaman :
·
Dinasti Qin (221-206
BC)
·
Dinasti Sui (581-618
AD)
·
Dinasti Tang (618-906
AD)
·
Dinasti Sung (906-1279
AD)
Pada haluan terdapat sembilan naga
yang melambangkan kebesaran kaisar dan digunakan oleh kaisar-kaisar untuk
bertamasya. Dibuat dari sebuah batu giok beratnya ±
29 ton.
3.
Ruang
Khusus
Ruang khusus terdiri dari dua
lantai, ruang ini menyimpan tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Bapak
Soeharto, baik dari pemerintah Republik Indonesia maupun luar negeri.
4.
Ruang
Perpustakaan
Perpustakaan
Museum Purna Bakti Pertiwi merupakan unit kerja diMPBP yang menyelenggarakan
kegiatan layanan perpustakaan dan informasi bagi masyarakat, terutama para
pelajar, mahasiswa dan peneliti. Perpustakaan MPBP memili peran dan fungsi
sebagai wahana pendidikan yang berorientasi pada pencerdasaan masyarakat.
Museum Purna Bhakti Pertiwi
mempunyai perpustakaan yang menyimpan 40.000 buah buku, majalah, dan album
dalam berbagai ilmu pengetahuan.Lantai pertama berfungsi sebagai ruang baca dan
tempat majalah, sedangkan ruang ke dua berfungsi sebagai tempat menyimpan buku.
5.
ASTHABRATA
Ruang asthabrata terdiri dari dua lantai. Lantai
pertama terdiri tentang 8 besar kepemimpinan yang dikenal “ Asthabrata “. Delapan asas
kepemimpinan yang digambarkan melalui peraga wayang dengan lakon Wahyu Sri
Makutha,
AJARAN
ASTHABRATA pada awalnya merupakan ajaran yang diberikan olah Rama kepada
Wibisana. Ajaran tersebut terdapat dalam Serat Rama Jarwa Macapat, tertuang
pada pupuh 27 Pangkur, jumlah baitnya ada 35 buah. Pada dua pupuh sebelumnya
diuraikan kekalahan Rahwana dan kesedihan Wibisana. Disebutkan, perkelahian
antara Rahwana melawan Rama sangat dahsyat. Seluruh kesaktian Rahwana
ditumpahkan dalam perkelahian itu, namun tidak dapat menendingi kesaktian Rama.
Ia gugur oleh panah Gunawijaya yang dilepaskan Rama. Melihat kekalahan
kakaknya, Wibisana segera bersujud di kaki jasad kakaknya dan menangis penuh
kesedihan.
Rama
menghibur Wibisana dengan memuji keutamaan rahwana yang dengan gagah berani
sebagai seorang raja yang gugur di medan perang bersama balatentaranya. Oleh
Rama, Raden Wibisana diangkat menjadi Raja Alengka menggantikan Rahwana. Rama
berpesan agar menjadi raja yang bijaksana mengikuti delapan sifat dewa yaitu
Indra, Yama, Surya, Bayu, Kuwera, Brama, Candra, dan Baruna. Itulah yang
disebut dengan Asthabrata diantaranya :
1.
Sang Hyang Indra adalah Dewa
Hujan. Ia mempunyai sifat menyediakan apa yang diperlukan di bumi, memberikan
kesejahteraan dan memberi hujan di bumi.
2. Sang Hyang Yama adalah Dewa
Kematian. Ia membasmi perbuatan jelek dan jahat tanpa pandang bulu.
3.
Sang Hyang Surya adalah Dewa
Matahari. Sifatnya pelan, tidak tergesa-gesa, sabar, belas kasih dan bijaksana.
4.
Sang Hyang Candra adalah Dewa
Bulan, ia selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa saja.
5. Sang Hyang Bayu adalah Dewa
Angin. Ia bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan.
Segala perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat diketahui
olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan sekaligus
memberikan kesejahteraan yang dilaluinya.
6. Sang Hyang Kuwera adalah Dewa
Kekayaan. Sifatnya ulet dalam berusaha mengumpulkan kekayaan guna kesejahteraan
warga masyarakatnya. Ia sebagai penyandang dana.
7.
Sang Hyang Baruna adalah Dewa
Samudera. Sifat Samudera bisa menampung seluruh air sungai dengan segala
sesuatu yang ikut mengalir di dalamnya. Namun samudera tidak tumpah. Hyang
Baruna seperti samudera bisa menampung apa saja yang jelek ataupun baik. Ia
sabar dan berwawasan sangat luas, seluas samudera.
8. Sang Hyang Brama adalah Dewa
Api . sifat api bisa membakar menghanguskan dan memusnahkan benda apa saja. Ia
pun dapat memberikan pelita dalam kegelapan Hyang Brama seperti api bisa
membasmi musuh dan segala kejahatan sekaligus bisa menjadi pelita bagi manusia
yang sedangdalam keadaan kegelapan.
Kalau dirangkum
amanat asthabrata yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin itu sebagai berikut
: Dapat memberikan kesejukan dan ketentraman kepada warganya: membasmi
kejahatan dengan tegas tanpa pandang; bersifat bijaksana, sabar , ramah dan
lembut; melihat, mengerti dan menghayati seluruh warganya; memberikan
kesejahteraan dan bantuan dana bagi warganya yang memerlukan; mampu menampung
segala sesuatu yang datang kepadanya, naik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan; gigih dalam mengalahkan musuh dan dapat memberikan pelita bagi
warganya. Ajaran ini tetap relevan bagi para pemimpin kita hingga kini sampai
ke masa depan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari data – data yang penulis
peroleh, Penulis menyimpulkan inti dari sejarah Museum Purna Bhakti Pertiwi,
diantaranya
1. Mengetahui sejarah bapak presiden
soeharto
2. Mengengetahui sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar